Download aesthetic iphone Wallpapers 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal

3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal

3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal - Download aesthetic iphone Wallpapers - Hello wallpaper enthusiasts and fellow aesthetic seekers! Welcome to BRMNETWORK, In this Article Gallery Title 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal, we’ve curated insightful content focused on wallpapers aesthetic. Dive into our collection to discover inspiring designs that elevate your digital spaces. We’re excited to share this journey with you. Let’s explore together! we're excited to guide you through our latest discoveries and inspirations. Let’s embark on this aesthetic journey together!.

Title : 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal
link : 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal

$ads={1}


Read more:


3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal

3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal

 

Setiap suku, biasanya punya tradisi sendiri saat melakukan upacara kematian. Begitu pula dengan Suku Sasak di Lombok yang dikenal memiliki kebiasaan unik, terutama saat mereka mendapati ada keluarga atau teman yang meninggal dunia. Ada tiga tradisi yang harus perlu kamu tahu, nih.

1. Belangar

Umumnya, warga Sasak menganut agama Islam. Sehingga, ada tradisi agama Islam yang juga dilakukan oleh warga Sasak. Pertama kali yang dilakukan jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia adalah memukul beduk dengan irama pukulan panjang agar masyarakat sekitar tahu ada yang meninggal. Tradisi ini disebut juga nepong tanaq atau nuyusur tanaq

Kemudian, masyarakat pun berdatangan baik dari desa tersebut maupun dari desa lainnya jika masih punya hubungan saudara atau pertemanan dengan almarhum. Kedatangan masyarakat tersebut disebut langgar (melayat). Dengan tujuan untuk menghibur mereka yang berduka cita. Biasanya, mereka juga membawa beras seadanya untuk memantu meringankan beban keluarga yang terkena musibah.

2. Memandikan

Jika yang meninggal adalah laki-laki, yang memandikan jenazah adalah laki-laki. Begitu pula sebaliknya. Bahkan, tokoh agama setempat pun biasanya memandikan jenazah. Air yang digunakan untuk memandikan jenazah adalah air sumur. Setelah dimandikan, jenazah ditaburi keratan kayu cendana atau cecame dan dibungkus.

3. Betukaq (penguburan)

Sebelum dilakukan betukaq (penguburan), ada beberapa persiapan yang dilakukan, yaitu:

  • Setelah seseorang dinyatakan meninggal, orang tersebut dihadapkan ke kiblat. Di ruangan tempat orang yang meninggal dibakar kemenyan dan dipasangi langit-langit (bebaq) dengan menggunakan kain putih (selempuri) dan kain tersebut baru boleh dibuka setelah hari kesembilan meninggalnya orang tersebut. Setelah dibungkus, jenazah disholatkan di rumah oleh keluarganya sebagai sholat pelepasan, lalu dibawa ke masjid atau musala.
  • Pada hari tersebut (jelo mate) diadakan unjuran sebagai penyusuran bumi (penghormatan bagi yang meninggal dan akan dimasukkan ke dlaam kubur). Untuk itu perlu penyembelihan hewan sebagai tumbal.
  • Nelungdan mituq, yaitu upacara yang dilakukan keluarga untuk doa dan keselamatan arwah yang meninggal dengan harapan dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Es. Juga dilakukan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
  • Selanjutnya ada upacara nyiqaq dan begawe dengan persiapan sebagai berikut:
  1. Mengumpulkan kayu bakar Kayu biasanya dipersiapkan pada hari nelung (hari ketiga)  dan  mitu (hari ketujuh) dengan cara menebang pohon.
  2. Pembuatan tetaring

Yang terbuat dari daun kelapa yang dianyam dan digunakan sebagai tempat para tamu undangan duduk bersila.


c. Penyerahan bahan-bahan begawe
Peyerahan dari epen gawe (yang punya gawe) kepada inaq gawe. Penyerahannya ini dilakukan pada hari mituq. Kemudian inaq gawe menyerahkan alat-alat upacara.


d. Dulang inggas dingari
Disajikan kepada penghulu atau kyai yang menyatakan orang tersebut meninggal dunia. Dulang inggas dingari ini harus disajikan tengah malam pada hari kesembilan.


e. Dulang penamat
Adapun maksudnya simbol hak milik dari orang yang meninggal semasa hidupnya harus diserahkan secara sukarela kepada orang yang berhak mendapatkannya.   kemudian  semua keluarga dan undangan dipimpin oleh Kyai melakukan doa selamatan untuk arwah yang meninggal agar diterima Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan mengikhlaskan kepergiannya.


f. Dulang talet mesan (penempatan batu nisan)
Dimaksudkan sebagai dulang yang diisi dengan nasi putih, lauk berupa burung merpati dan beberapa jenis jajan untuk dipergunakan sebelum nisan dipasang oleh Kyai yang memimpin doa yang kemudian dulang ini dibagikan kepada orang yang ikut serta pada saat itu. Setelah berakhirnya upacara ini selesailah upacara nyiwak.


sumber: pegipegi.com






$ads={2}

Thank you for reading, and happy decorating with your new wallpapers! 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal

That concludes our article on 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal for today. We hope it has been beneficial and insightful for you. If you enjoyed exploring our wallpapers aesthetic, don't forget to bookmark our site and check back regularly for more high-quality and visually appealing wallpapers. Thank you for reading, and see you in our next post!

You are now reading the article 3 Tradisi Suku Sasak di Lombok Saat Kerabat Meninggal with the link address https://beermediia.blogspot.com/2021/04/3-tradisi-suku-sasak-di-lombok-saat.html

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post

Recent Post

Features